Rabu, 23 Maret 2011

Atraksi Wisata Selancar Air (Surfing) Pantai Kuta

Atraksi Wisata Selancar Air (Surfing) Pantai Kuta














I Kadek Alit Sukariasa 1012041011
Irfan Juniar Danu 1012041029
Rosliana Candraningsih 1012041034
I Nyoman Daniel Adi Putra 10102041019








FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011

Atraksi Wisata Selancar Air (Surfing) Pantai Kuta


Dulunya Kuta adalah sebuah pelabuhan dagang. Di sinilah hasil-hasil bumi masyarakat pedalaman di pasarkan kepada para pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang asal Denmark, datang ke Bali dan mendirikan markas dagang di Kuta. Kepiawaiannya bernegosiasi, menjadikan Mads Lange sebagai makelar perdagangan antara raja-raja bali dengan Belanda.
Daya tarik pantai Kuta adalah pantainya yang cukup panjang serta pasirnya yang putih bersih. Letaknya yang berada di sisi barat menjadikan pantai ini sebagai tempat yang pas untuk menikmati pemandangan indah saat matahari terbenam. Namun, popularitasnya yang melambung tinggi membuat denyut pantai Kuta tidak hanya pada waktu-waktu itu saja. Sunset adalah atraksi utama yang banyak ditunggu oleh setiap turis di sore hari. Pada pagi hari , Pantai Kuta dikunjungi oleh wisatawan yang ingin menghirup udara segar atau sekedar berjalan-jalan. Siang hari, para wisatawan biasa menikmati panorama alam sembari berjemur di pinggir panta.
Dari airport Ngurah Rai, dibutuhkan waktu kira-kira 20 menit untuk bisa sampai di kawasan pantai Kuta. Seiring berkembangnya jumlah turis asing dan domestik ke Bali, kuta juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang lengkap. Di kawasan ini wisatawan akan dengan mudah menemukan penginapan dari hotel bintang lima, wisma, hingga hotel melati. Kamu juga bisa dengan mudah menemukan tempat hiburan, kafe, bar, pub, diskotek, karaoke, hingga pusat pelatihan dan penyewaan peralatan surfing. Bagi penggemar belanja, di kawasan kuta terdapat banyak toko souvenir yang menjual barang kerajinan dan aksesoris dalam berbagai bentuk. Ada toko pakaian yang menjual busana pantai dan tropis. Di kawasan ini juga terdapat banyak supermarket dan warung makan maupun restoran yang menyuguhkan berbagai masakan dengan beragam cita rasa.
Ombak pantai kuta yang cukup tinggi cocok untuk surfing. Kalau wisatawan tidak mempunyai atau membawa peralatannya bisa menyewa papan surfing dibanyak tempat penyewaan yang tersebar di sepanjang pantai. Dengan membayar sewa sebesar Rp 50.000 - Rp 150.000 per jam, selain papan wisatawan juga akan mendapat pelatihan singkat dari instruktur surfing. Di bawah arahan mereka hanya butuh waktu 30 menit untuk para wisatawan berani mencoba membelah ombak di atas papan surfing itu. Para penggemar surfing menghabiskan waktu dengan meliuk-liuk di atas ombak. Untuk wisatawan yang ingin berenang, pastikan selalu berenang di antara bendera merah dan kuning, tanda airnya aman untuk berenang.
Adapun sedikit sejarah tentang surfing dimulai dari duke kahanamoku yang dikatakan sebagai ambassador of surfing karena beliau lah yang pertamakali memperkenalkan surfing secara luas ketika beliau menjadi atlet renang olimpiade. sebenarnya surfing sudah dikenal jauh sebelum mr. duke lahir, dan menjadi salah satu bagian dari kebudayaan suku bangsa hawaii sebagai Olah raga bagi para Raja-Raja
Kapten James Cooks dengan kapalnya yaitu HMS Discovery and Resolution menemukan pulau Hawaii pada tahun 1778, dan merupakan orang Eropa pertama yang menjajaki Hawaii melaporkan bahwa menaiki ombak dengan cara berbaring atau berdiri di sepanjang papan selancar yang terbuat dari kayu merupakan salah satu bagian dari kebudayaan Hawaii.
Suku Polinesia datang ke Hawaii pertama kali pada abad ke40 setelah Masehi, demi mengurangi populasi yang semakin banyak pada kala itu dan juga untuk masa mendatang. Mereka datang ke Hawaii membawa rasa cinta kasih serta kemampuan akan laut pada diri mereka, selain itu juga membawa pakaian adat dan juga Paipo (papan selancar tradisional). Walaupun orang Tahiti mengklaim diri mereka berselancar dahulu sebelum orang Hawaii, seni berjalan di atas papan berukuran panjang ketika surfing tidak akan sempurna jika tidak ditemukan di Hawaii.
Adapun nanti Pantai Kuta Bali yang merupakan surga bagi para peselancar, akan menjadi tempat perhelatan lomba mengayuh "Red Bull Heli Surf". Lomba yang pertama kali di Indonesia ini akan digelar pada tanggal 17 Juli 2010 mendatang Bali mendapat kehormatan untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah dari ajang bergengsi ini. Sebelumnya perlombaan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 lalu hanya digelar di negara Australia. Lomba ini menyiapkan hadiah istimewa bagi 3 pemenangnya. Dalam lomba Red Bull Heli Surf ini, 300 peselancar mengayuh di atas papan selancarnya mulai dari pantai sampai ke titik finish yang berada di tengah lautan. 3 pengayuh tercepat yang mencapai titik finish akan dijemput oleh helkcopter pribadi untuk menerima hadiah berkunjung ke tempat eksotik peselancar. Para peserta diwajibkan menbawa papan selancar dengan ketinggian yang tidak lebih dari 1,98 m, tebal tidak lebih dari 6,35 cm dan lebar tidak lebih dari 0,5 m. Kegiatan tersebut hanya satu dari banyak contoh kegiatan yang berkaitan dengan surfing di pantai kuta yang sudah terkenal dengan ombaknya yang cocok digunakan untuk surfing.


JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN KE BALI DAN MENIKMATI ATRAKSI WISATA SELANCAR AIR (SURFING) DI KUTA

Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juli 2009 mencapai angka tertinggi, yakni sebesar 234.484 orang atau rata-rata 7.564 orang per hari. Sementara pada bulan yang sama tahun lalu angka kunjungan tersebut mencapai 186.258 orang atau rata-rata sebesar 6.008 orang/hari. Angka rata-rata kunjungan 7.564 orang per hari pada bulan Juli 2009 dibandingkan bulan yang sama tercatat paling tinggi selama empat tahun terakhir ini dan pada akhir 2009 wisatawan asing ke bali mencapai 2.229.945 orang.
Jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke pulau dewata, Bali, selama Januari-Mei 2010 sudah mendekati angka satu juta atau tercatat sebanyak 926.454 orang. Jumlah ini bertambah 12,02 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2009, pertumbuhan jumlah turis Australia ke Bali selama lima bulan pertama 2010 cukup luar biasa karena kenaikannya mencapai 56,6 persen menjadi 214.712 orang jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya hanya tercatat 137.092 orang. Peranan kehadiran turis Australia ke Bali yang dicatat Dinas Pariwisata Provinsi Bali pada tahun 2010 sudah mencapai angka 23 persen. Ini merupakan yang tertinggi dan jumlahnya terbanyak ke Bali.
Wisatawan asal Negara jepang melorot, di awal 2010 karena hanya tercatat sebanyak 100.757 orang atau berkurang hingga 23,6 persen jika dibandingkan periode Januari-Mei 2009 yang mencapai 131.970 orang. Banyak faktor menyebabkan anjloknya jumlah turis Jepang ke Bali, salah satu di antaranya karena transportasi udara yang sulit dari negeri itu ke Bali belakangan ini. Kesulitan tersebut juga sering dengan informasi masalah penangkapan teroris di Indonesia. Selain turis Jepang, jumlah turis dari negara Asia lainnya seperti Malaysia, Taiwan dan Korea Selatan, yang berlibur ke Bali juga berkurang. Namun, semua itu tertutupi dengan kehadiran pelancong asal Australia sehingga jumlah masyarakat internasional tetap bertambah banyak ke Bali. Sedangkan kedatangan penumpang atau passenger ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai tahun 2009 tercatat sebanyak 4.773.780 orang dan total jumlah penumpang asing sebanyak 2.473.648 orang dan penumpang local sebanyak 2.300.132 orang dan jumlah penumpang menuju ke Bali melalui Ketapang-Gilimanuk sebanyak 3.161.183 orang pada 2009.
Adapun Jumlah wisatawan mancanegara yang menikmati atraksi wisata surfing ke pantai kuta berdasarkan data dari Pro Surf School Bali dan Bali Surfing School sebanyak 350 orang pada bulan februari 2011, yang kebanyakan berasal dari Amerika, Australia, Inggris, Malaysia dan Jerman.
Jumlah wisatawan amerika ke bali tahun 2009 sebanyak 74,010. Adapun wisatawan amerika lebih memilih surfing di bali dikarenakan akomodasi dan tarif yang cukup murah, menjelang krisis yang membuat mereka yang ingin melakukan perjalanan jauh dengan biaya yang lebih kecil akan memilih tempat-tempat yang lebih memberikan harga murah dan tentunya juga kualitas yang bagus hal ini didukung juga dengan akomodasi yang dipakai yang cenderung hotel bintang 3 ataupun villa, wisatawan amerika lebih cenderung ke short break market yang berpindah-pindah dan juga melakukan perjalanan dalam waktu yang cukup singkat, pelajaran surfing yang dipilih pun cenderung lebih singkat. Wisatawan amerika lebih suka daerah yang asli dan terbuka menyatakan pendapatnya adapun kami mendapati beberapa wisatawan amerika yang kecewa karena kondisi kuta yang agak kotor dikarenakan kondisi hujan ketika kami mengadakan survey langsung ke lapangan.
Diperkirakan sejumlah 4.802.000 warga Australia melakukan perjalanan ke negara lain pada tahun 2005. Destinasi yang umumnya dikunjungi oleh warga Australia antara lain New Zealand, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Periode perjalanan musim liburan yang dilakukan yaitu pada bulan September " Desember. Rata-rata lama kunjungan di negara tujuan berkisar antara 16-30 hari. Negara-negara di Asia dikunjungi oleh 35% dari jumlah wisatawan Australia. Dalam hal ini Indonesia menempati urutan pertama dalam menerima kunjungan wisatawan Australia dengan jumlah kunjungan ke pulau Bali sebesar 357.000 wisatawan pada tahun 2005. Karakteristik wisatawan Australia cukup berpendidikan (latar belakang perguruan tinggi), tingkat sosial-ekonomi yang cukup tinggi ( penghasilan rata-rata A$50.000 per tahun), dan merupakan pengguna komputer dan internet (66% di rumah dan 54% di sekolah atau kantor). Lebih jauh lagi, aktivitas wisata yang diminati wisatawan Australia antara lain belanja, mengunjungi kerabat, rekreasi, tour dalam kota dan situs-situs bersejarah. Wisatawan Australia sangat menginginkan perjalanan wisata dimana mereka dapat merasakan originalitas budaya setempat. Wisatawan Australia senang mengambil paket surfing yang agak lama mungkin dikarenakan jarak dengan Bali yang sangat dekat dan libur mereka yang cukup panjang.
Selama Januari 2011, Bali menerima kunjungan wisatawan dari Inggris mencapai 6.157 orang, melonjak berlipatmencapai 1.376,5 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya 417 orang. Sementara Tingkat kunjungan wisatawan Jerman yang berasal dari benua yang sama dengan inggris ke Indonesia tercatat meningkat dari tahun ke tahun dengan jumlah selalu di atas 100 ribu orang dan membelanjakan lebih dari 1400 dolar AS setiap kunjungan. Capaian total kunjungan tahun 2010 sebanyak 138.000 orang, meningkat sebesar 9,85 persen dari tahun 2009 dengan jumlah 117.216 orang, Perolehan Devisa dari Wisman asal Jerman tahun 2009 sebesar 145.21 Juta dollar AS. Penduduk Jerman dan inggris gemar berliburan keluar negeri dan mempunyai hak libur enam minggu dalam setahun bahkan lebih. Wisatawan jerman dan inggris nampaknya juga sering mengambil kursus surfing yang singkat ataupun menengah. Mereka Pun nampaknya sangat menyukai daerah tropis karena tempat mereka yang cenderung dingin, mereka tipikal wisatawan Snow Bird yang mencari matahari.
Wisatawan Malaysia ke Indonesia menempati posisi kedua terbanyak di mana pada 2009 sebanyak 1.179.366 orang yang melancong ke tanah air dengan devisa yang besar yakni 807,64 juta dollar AS. Kemenbudpar mencatat pada periode Januari-Juli 2010, jumlah wisman Malaysia ke Indonesia mencapai 648.865 orang atau tumbuh 17,07 persen dibanding tahun lalu sehingga semakin memantapkan posisi sebagai pemasok terbesar wisman menggantikan Singapura. Adapun sinyalmen positif dari data jumlah kunjungan tersebut didukung dengan penerbangan AirAsia telah membuka penerbangan tiga kali dalam sehari ke Bandung dan Malaysian Airlines membuka rute Kuala Lumpur-Bandung sekali sehari. Jumlah itu belum termasuk pembukaan penerbangan langsung dari Malaysia ke beberapa kota di Indonesia seperti Surabaya, Yogyakarta, dan Medan. Karakter wisatawan Malaysia hamper serupa dengan karakter wisatawan lokal ataupun asia lainnya yang suka berbelanja, kondisi ramai, foto-foto,glamour dan dilayani dengan optimal berbeda dengan wisatawan eropa taupun amerika yang lebih senang dengan kondisi budaya, sepi, asli, dan ikut terlibat dalam kegiatan budaya ataupun atraksi wisata alam tersebut.

KESIMPULAN
Selancar air atau surfing merupakan olahraga yang mendunia dan sangat digemari oleh banyak wisatawan mancanegara, krisis yang sempat terjadi membuat wisatawan yang ingin menikmati perjalanan jauh harus mencari pilihan yang sesuai dengan modal mereka, Bali sebagai salah satu destinasi yang cukup murah dan eksotis terlebih lagi karena predikatnya sebagai daerah destinasi wisata yang cukup diperhitungkan di dunia menjadi pilihan bagi wisatawan terlebih lagi biaya yang dikeluarkan untuk berselancar atau sekedar berwisata di pantai-pantai di Bali cukup rendah dibandingkan destinasi wisata pantai di tempat lain.
Namun Bali yang masih membutuhkan daerah atau Negara lain yang menjadi daerah penghubung misal Malaysia membuat kerugian tersendiri bagi Bali karena cukup membuat ketergantungan pada daerah tersebut dan juga cukup menimbulkan saingan baru, wisatawan yang berasal dari eropa ataupun benua amerika akan mencapai Bali dengan kecenderungan transit cukup tinggi hal ini kemudian akan menimbulkan saingan baru dan menambah biaya wisatawan juga tentunya.
Oleh karena itu diperlukan adanya penjaringan wisatawan baik yang termotivasi untuk ke Bali untuk selancar air atau surfing maupun yang punya motivasi lain, misal dengan cara promosi melalui berbagai media, menarik perhatian wisatawan dengan peragaan surfing yang dilakukan sekolah-sekolah surfing seperti Pro Surf School Bali dan Bali Surfing School terbukti mereka mampu menjaring 350 wisatawan mancanegara bulan lalu (02 Februari 2011), hal ini menunjukkan bahwa Bali masih cocok sebagai tempat selancar baik bagi yang sudah menguasainya ataupun yang baru belajar pada sekolah surfing tersebut. Perlu juga diperhatikan daerah yang dekat dengan Bali misal Australia, Singapura dan Malaysia sebagai pangsa pasar potensial bagi Bali karena jaraknya yang dekat dan kesempatan libur mereka yang cukup banyak terutama di Negara Australia dan kecenderungan mereka membawa relasi yang sangat tinggi dibandingkan wisatawan dari benua lain, hal ini mungkin dipengaruhi juga dengan jarak, terutama wisatawan mancanegara dari Malaysia yang memiliki karakter yang serupa dengan wisatawan lokal atau wisatawan asia lainnya sehingga cukup mudah untuk dijaring sebagai penikmat daya tarik wisata di Bali.
Dengan mengoptimalkan ini selain dapat meningkatkan devisa dan pemasukan bagi Negara maupun swasta nantinya, juga akan meningkatkan pamor Bali nantinya karena berdasarkan riset langsung ke kuta yang kami lakukan kecenderungan wisatawan mancanegara membawa relasinya untuk belajar bersama cukup tinggi, hal ini baik untuk diperhatikan dan kemudian dikembangkan sebagai sebuah daya tarik wisata yang menarik dan menguntungkan, namun pantai kuta juga harus layak dikunjungi bukan hanya penuh dengan fasilitas namun juga memiliki pantai yang bersih.




















Daftar Pustaka
E kuta, 2009, kunjungan wisatawan ke Bali mencapai angka tertinggi, juli 2009, http://e-kuta.com
kompas, 2010, 04 maret 2010, http://www.kompas.com/
Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2010, Bali Tourism Statistic, Bali : Dinas Pariwisata Provinsi Bali
Agung Suryawan Wiranatha & I.B.G Pujaastawa, 2010, Analisa Pasar Wisatawan Mancanegara 2010, Bali : Dinas Pariwisata Provinsi Bali
Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Analisa Pasar Wisatawan Mancanegara 2009, Bali : Dinas Pariwisata Provinsi Bali

2 komentar:

  1. saya boleh minta data pengunjung pantai kuta bulan jan-mei tahun 2011 gak? untuk penyusunan karya tulis :)

    BalasHapus
  2. ehm saya gk dapet datanya
    mungkin bisa tanya ke dinas :D

    BalasHapus